Wow Nesia

Sabtu, 27 Juni 2015

Will Gadd, Mendaki Air Terjun Niagara Yang Beku


Mendaki gunung adalah hal yang biasa karena ada banyak orang yang bisa melakukannya. Tetapi jika itu mendaki air terjun Niagara yang beku, tentu cukup menarik karena jarang yang berani dan bisa melakukannya. Butuh pengalaman, ketrampilan dan keberanian tersendiri untuk bisa menaklukannya.


Air terjun Niagara merupakan air terjun yang sangat  tinggi dengan arus air  yang sangat deras. Debur dan gemuruh suara air terjun sudah cukup membuat nyali menciut walau terdengar dari kejauhan. Pada musim dingin, air terjun ini tertutup bagi wisatawan karena air terjunnya membeku dan begitu tebalnya salju di sana.



Adalah Will Gadd , seorang pendaki dari Canada yang telah melakukannya. Ia dan kekasihnya yang bernama Sarah Hueniken telah berhasil memanjat tebing es yang berada di sepanjang tepi kiri air terjun Horseshoe. 

Air terjun Horseshoe memiliki frekuensi arus air yang paling kuat di dunia dan merupakan salah satu dari tiga bagian utama air terjun Niagara.


Yang menarik,  meskipun wujud luar air terjun ini tampak beku, tetapi air terjun yang memiliki tinggi sekitar 42 Meter ini tidak pernah benar-benar beku. Dan mereka telah berhasil menaklukkan kesulitan itu.


Tentu bisa dibayangkan bagaimana menantang dan berbahayanya medan yang mereka hadapi. Karena air terjun Horseshoe membentang sekitar 670 Meter dari errapin Point di New York Goat Island ke Table Rock di Ontario. Air terjun pun mengalir dari Danau Erie ke Danau Ontario dengan rata-rata kecepatan hingga 113,267 Meter Kubik per menit.


"Kekuatan air terjun ini  sangat mengejutkan," kata Will Gadd sesaat setelah mencapai puncak. "Ini bisa membuat usus Anda bergetar dan membuat Anda merasa sangat amat kecil. Saya tidak pernah mengalami hal seperti itu".

 
Gadd, hanya menggunakan dua buah kait es balok untuk mendaki air terjun beku setinggi 147 kaki, atau setara dengan 44.805 meter di Terrapin Point, atau bagian air terjun di sebelah air terjun Horseshoe. Dia memanjat dinding beku tersebut sebanyak tiga kali, dengan mencatatkan waktu satu jam pada masing-masing pendakian. 



Ada kesulitan yang dialami oleh Gadd saat pendakian itu karena meski beku, dinding es tersebut tidak stabil karena terbentuk dari lapisan es yang berbeda dengan salju. Sedangkan tantangan terbesar yang dialami oleh Gadd dalam pendakian ini adalah udara dingin dan basah. 



Saat Gadd merangkak mendaki lereng yang beku, tepat disampingnya, meluncur 681.750 galon air per detik dari air terjun Horseshoe. " Pada satu titik, saya berada di belakang air, memanjat es yang membeku di balik air terjun. Tak jauh dari leher saya adalah aliran air terjun Niagara yang meluncur deras," kata Gadd. 

 

Keberhasilan Will Gad di air terjun Niagara ini merupakan prestasi terbaru untuk Gadd. Selain itu, dia baru saja meraih gelar Petulang Terbaik Tahun Ini  versi National Geographic. Will Gadd juga meraih tiga medali emas di X Games dan memenangkan Piala Dunia Pendakian Es.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar